Tuesday, August 26, 2014

Tes Formatif
1.  Apa yang dimaksud dengan sistem operasi jaringan?
2. Sebutkan sistem operasi jaringan yang diketahui?
3. Apa perbedaan antara sistem operasi jaringan dengan sistem operasi umumnya?
4. Apakah kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem operasi terbuka (open source) dibandingkan tertutup (proprietary)?
5. Jelaskan kemungkinan aplikasi user untuk berjalan langsung tanpa melalui sistem operasi?



JAWABAN :


Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.Sistem operasi jaringan adalah suatu jenis sistem operasi yang dikususkan untuk menangani jaringan.Sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya
1. Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI


Adalah Sistem operasi yang dalam proses Instalasinya, user tidak perlu menghafal sintax – sintax atau perintah DOS atau bahasa pemograman yang digunakannya. Berikut beberapa contoh Sistem Operasi jaringan berbasis GUI
a. Linux Redhat
b. Windows NT 3.51
c. Windows 2000 (NT 5.0)
d. Windows Server 2003
e. Windows XP
f. Microsoft MS-NET
g. Microsoft LAN Manager
h. Novell NetWare


2. Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text
Adalah sistem operasi yang proses instalasinya, user diharapkan untuk menghafal sintax – sintax atau perintah DOS yang digunakan untuk menjalankan suatu proses instalasi Sistem Operasi Jaringan tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Linux Debian
b. Linux Suse
c. Sun Solaris
d. Linux Mandrake
e. Knoppix
f. MacOS
g. UNIX
h. Windows NT
i. Windows 2000 Server
j. Windows 2003 Server


Namun, beberapa Sistem Operasi jaringan yang sering di temukan adalah sebagai berikut:
1. UNIX
2. LINUX
3. NOVELL NETWARE
4. OS/2
5. Windows NT
Perbedaan antara Sistem Operasi Jaringan dengan Sistem Operasi
 

Pengertian
Sistem Operasi Jaringan adalah suatu sistem operasi yang mempunyai fungsi-fungsi jaringan.
Sistem Operasi adalah sebagai dasar agar dapat menjalankan aplikasi-aplikasi atau seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak.
Fungsi
Sistem Operasi Jaringan berfungsi sebagai penghubung sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan.
Sistem Operasi berfungsi sebagai penghubung antara perangkat keras dengan aplikasi-aplikasi atau perangkat lunak.
Jenis-jenis
Sistem Operasi Jaringan : SOJ Peer to Peer dsn SOJ Client-Server.
Sistem Operasi : SO Real Time, SO Multiuser, SO Multitasking, SO Terdistribusi.
Pengoperasiaan
Sistem Operasi Jaringan dapat bekerja atau beroperasi minimal melibatkan 2 perangkat komputer.
Sistem Operasi dapat beroperasi atau bekerja pada satu perangkat komputer saja atau PC (stand alone).
Open Source dan Proprietary Software

Open source software merupakan software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. keunggulan Open source adalah software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Sedangkan Proprietary software merupakan software yang dilindungi oleh hak cipta dari penyalahgunaan dan penggunaan tidak resmi. Proprietary software umumnya dijual dengan harga yang cukup tinggi dan tidak menyertakan source code pada pembelinya. Dalam hal ini, pembeli hanya akan membayar sejumlah uang berdasarkan fitur dan fasilitas yang ada di software tersebut. proprietary software melarang kegiatan distribusi dan menyalin tanpa izin. Contoh software open source adalah Linux dan OpenBSD, sedangkan contoh software proprietary adalah Windows dan MAC.

Perbedaan Open source dan proprietary dapat dilihat dari kelebihan dan kekurangan nya sebagai berikut :
Kelebihan Open Source Software :
· Lisensi gratis, meskipun ada yang berbayar biasanya tidak semahal Proprietary Software
· Jumlah user tak terbatas
· Aplikasi dapat digandakan
· Kode sumber program terbuka, isinya dapat dilihat, dipelajari, dimodifikasi
· dukungan ditangani oleh perusahaan atau komunitas


Kelemahan Open Source Software :
· Kompabilitas hardware tidak terjamin (terutama pada sistem operasi)
· Interface terkadang tidak user friendly
· Masih terus dalam pengembangan dan penyempurnaan


Kelebihan Proprietary Software :
· Lisensi berbayar
· Jumlah user terbatas sesuai lisensi
· Aplikasi tidak boleh digandakan
· Kode sumber program tertutup, tidak dapat diketahui
· Support ditangani oleh perusahaan pembuat


Kelemahan Proprietary Software :
· Harga lisensi mahal, bahkan terkadang dapat melampaui harga komputer itu sendiri.
· Beda versi terkadang juga beda lisensi sehingga harus mengeluarkan biaya kembali.
· Kode sumber program tertutup sehingga memungkinkan adanya trojan dalam program.
· Tidak dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan

· Jika pembuat software bangkrut, maka nasib layanan tidak jelas
Aplikasi User Tidak Mungkin Untuk Dapat Berjalan Tanpa Sistem Operasi Dikarenakan Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting.
Sistem operasi mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya.
Untuk fungsi-fungsi perangkat keras seperti sebagai masukan dan keluaran dan alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer, meskipun kode aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh perangkat keras dan seringkali akan menghubungi OS atau terputus oleh itu. Sistem operasi yang ditemukan pada hampir semua perangkat yang berisi komputer-dari ponsel dan konsol permainan video untuk superkomputer dan server web.

Jaringan Diskless (aplikasi user untuk berjalan langsung tanpa melalui sistem operasi)



Cara Kerja PC Diskless

Konsep ini sudah ada lama dan dasar pemikirannya adalah bagaimana suatu komputer dapat mengaktifkan proses boot tanpa mengandalkan suatu media disk (floppy ataupun harddisk) akan tetapi melalui suatu kode binary yang disimpan dalam memory yang non-volatile seperti ROM Chip dan sejenisnya. Dengan demikian suatu
 
komputer akan dimungkinkan untuk menghubungi servernya dan mendapatkan systemnya melalui network yang ada. Terdapat beberapa tujuan yang akan dicapai dengan memanfaatkan system diskless ini selain menghindari pemakaian disk, antara lain:
 

Mengurangi beban biaya perawatan system pada jaringan dengan banyak terminal sebab cara ini memungkinkan seluruh file/berkas berada pada satu mesin yang bertindak sebagai server. Sehingga tindakan upgrade terhadap software cukup dilakukan sekali dan terpusat.

Keamanan/Security dimana jaringan dikendalikan cukup dari servernya saja, demikian juga pengaturan user yang terlibat.

Penggunaan komputer pada tempat-tempat dimana menggunakan harddisk merupakan suatu hal yang riskan, pada pabrik misalnya, dimana getaran yang tercipta pada mesin akan mengganggu kinerja harddisk.

Cara ini juga dimungkinkan untuk digabung dengan proses pada harddisk, misalnya boot melalui network akan tetapi file lainnya didapatkan secara lokal atau boot suatu sistem melalui network dan sistem lainnya melalui harddisk dimana sistem yang diboot melalui harddisk memerlukan file-file sangat besar dan kurang bijaksana bila didapatkan melalui jaringan MS-Win9X misalnya. Terdapat trik-trik yang bagus dalam memanfaatkan cara boot melalui network card ini, misalnya pada saat Windows yang terinstall mengalami corrupt seperti yang biasa terjadi, maka sistem yang baru dapat diperoleh dari server Linux dengan cara menginstallnya kembali melalui network.

Cara Kerja Diskless

Bila suatu PC akan dihubungkan ke suatu jaringan (network) maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:

Memiliki Network Card

Memiliki identitas (dalam hal ini nomor IP)

Operating System Image

Filesystem yang bekerja 

Untuk mempermudah istilah maka beberapa singkatan akan dipergunakan: 

WS = Work Station

SV = Server

HWA = Hardware Address

IPA = IP Address

NA = Network Address BC = Broadcast AddressSN = SubNet

Suatu komputer yang mempunyai network card pada saat terhubung kesuatu jaringan lokal akan melakukan suatu proses pertukaran data yang rumit dengan komputer lain, baik secara langsung ataupun melalui suatu server perantara, akan tetapi karena dilakukan dengan cepat maka pertukaran ini tidak terlihat kecuali pada saat suatu jaringan mengalami lalu lintas data yang sangat padat diluar batas kemampuan peralatan maka akan terdapat delay yang cukup tinggi untuk disadari. 
Lalu bagaimana masing-masing komputer mengenali identitas satu dengan yang lain dalam suatu network ? Jawabnya adalah setiap network card mempunyai identitas yang khas berupa bilangan 48 bit dengan penulisan berupa 6 blok bilangan hexa yang dipisahkan oleh colon atau tanda “:” dan masing-masing blok terdiri dari 2 digit, misalnya: 00:60:67:73:E7:82 dan ini bersifat unik serta berlaku secara global diseluruh dunia sebab masing-masing pembuat networkcard ataupun perangkat network lainnya telah menetapkan suatu blok address untuk produk-produk mereka. Address ini sangatlah penting karena merupakan identitas dasar suatu PC dalam suatu jaringan dikenal sebagai Hardware Address.
 
Protocol yang digunakan dalam menyediakan dan menterjemahkan HWA ke IPA disebut boot protocol (BOOTP) dan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), biasanya apa yang berjalan di bootp juga berjalan di dhcp sebab dhcp merupakan pengembangan dari bootp. Secara umum DHCP dan BOOTP mengenal dan dapat bekerja dengan berbagai HWA akan tetapi hampir semua dan merata menggunakannya untuk penerjemahan HWA pada peralatan ethernet termasuk networkcard. Dapat digambarkan bahwa komunikasi yang terjadi antara dua (2) PC yang terhubung melalui network card akan seperti ini:
WS: Halo saya adalah 00:60:67:73:E7:82
secara berkala dan demikian juga PC lain yang terhubung dan akan tetap begitu sampai ada suatu aturan yang membuat hubungan menjadi lebih spesifik. Karena metode yang akan dipakai adalah netboot untuk mencapai suatu bentuk diskless maka WS dianggap tidak mempunyai identitas lainnya kecuali HWA maka IPA didapat melalui server yang menjalankan BOOTP atau DHCP, berarti keduanya harus mempunyai suatu database yang berisi daftar nomor IP yang akan diberikan untuk masing-masing WS yang terhubung, dan meminta identitas IP, maka komunikasinya akan lebih lengkap lagi:
WS: Halo server saya adalah 00:60:67:73:E7:82, tolong beri saya nomor IP.
 
Maka DHCP akan mencari dalam database serta membuat daftar IP terpakai berikut jangka waktu pemakaiannya. Sehingga bila suatu nomor IP yang mempunyai pasangan HWA tertentu serta jangka waktu pemakaiannya belum habis atau sedang terpakai maka IP tersebut tidak dapat digunakan sampai jangka waktu pemakaiannya habis, maka IP yang baru akan dipasangkan kepada HWA yang meminta berikutnya. Demikianlah proses pada server dimana akan terbentuk dua buah database, satu adalah konfigurasi dan yang lain adalah daftar IP terpakai berikut kontraknya.
 
Setelah nomor IP didapat maka WS harus melakukan download Operating System agar dapat mengaktifkan seluruh perangkat keras yang dimiliki serta proses-proses lainnya. Untuk keperluan ini terdapat suatu protokol transfer yang disebut Trivial File Transfer Protocol (TFTP) sebagai bentuk yang lebih kecil dan simpel dari File Transfer Protocol (FTP) dimana perbedaan yang paling mendasar adalah TFTP menggunakan UDP (User Datagram Protocol) yang bekerja secara blok per blok dan tanpa autentikasi sedang FTP menggunakan TCP (Transmission Control Protocol) yang bekerja secara stream serta lebih rumit dibanding TFTP. Dengan lebih simpelnya TFTP maka ukuran nya cukup kecil untuk ikut masuk kedalam ROM. Mekanismenya akan bekerja seperti ini:
 
WS: Berikan saya vmlinuz blok-1
Server: Nih vmlinuz blok-1
 
WS: Berikan saya vmlinuz blok-2
Server: Nih vmlinuz blok-2
Dan seterusnya sampai selesai. Setelah selesai proses download diatas, akhirnya WS memerlukan root file system untuk menjalankan Operating System dan bagi platform Linux atau Unix lainnya maka protocol yang lazim dipakai adalah NFS (Network File System) dan tidak tertutup kemungkinan menggunakan protocol lain selain NFS. Dalam hal ini NFS tidak perlu disimpan dalam ROM, cukup berupa bagian Operating System yang telah didownload akan tetapi harus dapat bekerja terhadap file system yang ada. Dengan kata lain Operating System yang didownload, filesystem serta protocol yang bekerja haruslah dari sumber yang seragam versinya sehingga dapat bekerja sama satu dengan yang lainnya. Agar NFS dapat berlangsung dengan baik maka konfigurasi NFS pun harus dilakukan dengan baik agar segala sesuatu yang diperlukan WS dapat terpenuhi. Demikianlah gambaran cara kerja suatu sistem diskless, dimana proses boot dilakukan melalui network dengan bantuan ethernet card yang dilengkapi dengan ROM Chip.


 

0 comments:

Post a Comment